Langsung ke konten utama

Strategi KAHMI JATIM Menghadapi Era Society 5.0

 

Penulis Oleh : Choirul Anam Fatur Rohman

Malang, LAPMI -  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi salah satu organisasi pergerakan mahasiswa untuk mencetak generasi cendikiawan muslim intelektual. Di setiap segala proses yang dilakukan oleh mahasiswa (kader) tujuannya agar memiliki mental-mental pejuang tangguh. Secara historis HMI menjadikan organisasi mahasiswa tertua di negara Indonesia yang mengawal gerak pemuda pasca Indonesia merdeka. Terbukti, bahwa HMI mencetak kadernya menjadi tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia.

Negara ini memang sangat membutuhkan sosok orang-orang yang rela berjuang demi membangun negeri agar berdikari. HMI yang berusia 74 tahun saat ini masih berupaya menjadi harapan untuk memperbaiki kondisi umat dan bangsa Indonesia, sehingga spirit para pahlawan dari kalangan aktivis HMI hingga kini terus menjadi tulang punggung demi mewujudkan cita-cita bangsa yang luhur.

Begitu juga dengan terbentuknya wadah Koprs Alumni HMI (KAHMI). Seorang tokoh terkemuka di Kota Probolinggo Jawa Timur yang bernama Dr. Ahmad Hudri menjelaskan bahwa KAHMI merupakan organisasi sebagai tempat atau wadah berhimpunnya para alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bertujuan untuk menjalin rasa silaturaHMI sesama kader Alumni HMI.

Di akhir dekade ini, perkembangan ilmu pengetahuan sudah semakin pesatnya dalam mewarnai kehidupan sejarah umat manusia yang ditandai dengan munculnya berbagai kecanggihan teknologi diberbagai sektor bidang. Kemunculan teknologi ini merupakan bentuk rasa syukur manusia terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. Indonesia terus dirasuki gejala zona era millenial baru seperti Era Society 5.0. Zona era terbaru ini diharapkan mampu membuat setiap manusia menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi canggih, sehingga dapat mengurangi adanya kesenjangan antara manusia dengan masalah ekonomi ke depannya. Tidak heran, semakin berkembangnya zaman akan membentuk kehidupan ekstra digital yang dapat mempengaruhi perubahan pola pikir, perilaku, serta aspek kehidupan yang lebih luas lagi. Mampu mewujudkan keberuntungan dan perbaikan jika difungsikan dengan baik serta potensinya juga sangat besar. Namun, kendati demikian, bisa juga memberikan dampak negative. Tinggal bagaimana setiap kader maupun alumni HMI memfungsikan alat canggih tersebut.

Zona Era Society 5.0 menandakan terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir dari setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh teknologi canggih, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah revolusi industri, rata-rata pendapatan perkapita negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.

Negara Indonesia sebuah negara pada posisi ini mau dan tidak mau harus menghadapi ini sebagai sebuah harapan dan juga sebagai tantangan, apalagi negara kita yang populasi penduduknya terbanyak ke-empat di dunia setelah China, Amerika Serikat, dan India dengan jumlah yang paling banyak adalah generasi muda. Maka Koprs Alumni HMI (KAHMI) yang keberadaannya di Indonesia terutama wilayah Provinsi Jawa Timur dan berperan sebagai wadah organisasi para alumini HMI serta notabene pengurus dan anggotanya adalah kalangan progresif (pasca mahasiswa), sehingga menjadi sesuatu yang komplit dan rill kalau era society 5.0 dihadapi sebagai bentuk perjuangan baik secara organisatoris maupun etis.

Apalagi rentang dua tahun atau lebih, lulus menjadi mahasiswa di lihat secara aspek pengetahuan sudah dapat dikatakan baik dan matang selayaknya bisa menghadapi era baru ini. Segala pengetahuan teknologi dan perkembangannya merupakan sebuah keharusan yang harus dihadapi oleh seluruh umat manusia begitu juga dengan umat islam sehingga tidak ada alasan untuk menghindar dan tidak terlibat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggihnya. Lalu apa strategi dan taktik Alumni HMI dalam merespon era society 5.0 ?

Strategi dan taktik (stratak) yang harus ditunaikan yaitu langkah pertama, sumber daya manusia (SDM) yang perlu dikembangkan dari segala aspek terutama pada pendidikan dalam menjawab tantangan era society 5.0, karena perkembangan SDM adalah modal utama. Menghadapi era modern yang penuh dengan lajunya arus globalisasi yang didominasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka mengharuskan HMI membentuk manusia Indonesia menjadi manusia yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual di wadah organisasi Korps HMI maupun untuk masyarakat Indonesia. Langkah kedua, penguasaan digitalisasi secara tekun untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilannya memahami penggunaan teknologi internet of things atau mengintregasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri. Langkah ketiga, dimana langkah yang terakhir implementasi konsep NDP. Muatan Nilai Dasar Perjuangan (NDP) di HMI adalah sebuah ideologi yang digunakan untuk melihat dunia atau pandangan dunia (world view). Saat ini yang menjadi titik fokus kepada anak bangsa adalah mengembangkan ilmu pengetahuannya dan mampu untuk menguasai teknologi digital secara baik. Oleh karena itu HMI sebagai harapan umat dan bangsa harus mampu menjadi platform dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks ini. 

Editor: Sazali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiri Pelantikan Pengurus MD KAHMI Kota Malang, Menko PMK RI: KAHMI Malang Harus Bisa Memberi Arti Peranannya di Malang Raya

Dokumentasi : Rafindi  Malang, LAPMI  - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy menghadiri pelantikan Majelis Daerah (MD) KAHMI Kota Malang Periode 2021-2026, terhitung sebanyak 67 orang yang telah dilantik oleh Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni HMI (KAHMI) Jawa Timur. Pelantikan tersebut berlangsung di Regents Park Hotel, pada Minggu (30/01/2022). Selain Menko PMK RI, pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Presidium MN KAHMI Manimbang Kahariady, Presidium MW KAHMI Jawa Timur Edy Purwanto, Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika beserta para tokoh dan tamu undangan lainnya. Dalam momentum pelantikan yang bertemakan "Berperan Aktif dalam Kemaslahatan Publik di Era Disrupsi" tersebut, Muhadjir Effendy berkesempatan untuk memberikan pidato kebudayaan. Saat pidato berlangsung Muhadjir berpesan Kepada jajaran Pengurus MD KAHMI Kota Malang yang baru saja dilantik, bahwa KAHMI merup

HMI Komisariat Unitri Sukses Gelar Basic Training

Dokumentasi: HMI Komisariat Unitri Malang, LAPMI - Himpunan Mahasiswa Islam, Cabang Malang, Komisariat Unitri, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Sukses gelar Basic Training (Latihan Kader 1) dengan tema "Terbinanya Kepribadian Muslim yang Berkualitas Akademis, Sadar Akan Fungsi dan Perannya dalam Berorganisasi Serta Hak dan Kewajibannya Sebagai Kader Umat dan Kader Bangsa". Kegiatan tersebut dilaksanakan di Graha Yakusa, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. pada tanggal 05 sampai 07 November. Minggu, (07/11/2021)  Agus Salim sebagai PJ ketua pelaksana menyampaikan, sebanyak 30 kader Komisariat Unitri yang telah mengikuti LK dan ada 5 peserta dari komisariat lain yang juga menitipkan kadernya, jadi total peserta forum ada 35 kader yang mengikuti Basic Training pada tahun ini. "Alhamdulillah ada 30 Kader asli komisariat Unitri yang telah mengikuti LK pada tahun ini, dan ada juga beberapa kader titipan dari komisariat lain, yaitu Komisariat Mulla Shadra d

Gelar Basic Training LK 1, HMI Komisariat Mulla Shadra Tekankan Aspek Cinta Kader terhadap Organisasi

Dokumentasi: lapmimalang/ Rafindi Malang, LAPMI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  Cabang Malang Komisariat Mulla Shadra mengadakan kegiatan Basic Training Latihan Kader 1 (LK 1). Minggu, (21/03/2021). Kegiatan LK 1 kali ini dilaksanakan di Graha Yakusa Jln. Hasyim Asyari Kec. Pagelaran, dengan mengangkat tema "Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, serta sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi". Kegiatan Basic Training tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari Jum'at - Minggu tanggal 19 - 21 Maret 2021 dengan peserta sebanyak 16 orang. Sekretaris pelaksana Mimin Sulastry mengatakan dasar mengangkat tema ini dengan alasan agar kader lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap organisasi dan dapat berproses dengan baik serta kedepannya kader-kader yang telah mengikuti LK 1 ini lebih sadar akan fungsi dan perannya. "Harapan kedepannya kader tetap berproses karena mereka akan menghadapi beberapa macam tantangan karena ini baru permulaan nanti kedep