Langsung ke konten utama

PPKM Darurat Rakyat Melarat

Apriska Kartika Sari/ Kader Komisariat Unitri

Malang, LAPMI - Bearawal dari kota wuhan tepatnya di tiongkok, virus jenis baru telah muncul dan  menyebar di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia  yang menyebabkan timbulnya penyakit  Coronvirus Disease atau yang sering disapa dengan covid 19. Covid 19 muncul di Indonesia sekitar bulan maret tahun 2020 lalu, hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintahan dan masyarakat Indonesia pasalnya covid 19 dikenal sebagai penyakit virus yang mematikan dan telah banyak memakan korban.  Melihat kondisi tersebut, mendorong pemerintah Indonesia melakukan upaya dan kebijakan penaganan covid 19 diantaranya adalah penerapan prokes secara ketat seperti menggunakan masker,menjaga jarak, mencuci tangan kemudian pemerintah menerapkan PSBB dan masih ada beberapa upaya lainnya.

Kemudian awal bulan juli 2021 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk penerapan PPKM (Perbelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di mulai dari tanggal 03 s/d 20 Juli 2021, Presiden Jokowi mengambil keputusan ini karena meningkatnya kasus covid 19 beberapa waktu terkahir dan agar segera dapat membatasi penyebaran covid 19 di Indonesia (katanya). Semenjak PPKM diterapkan kegiatan masyarakat mulai dibatasi termasuk kegiatan bisnis mulai dari bisnis besar sampai dengan bisnis kecil-kecilan (UMKM), hal ini tentu saja menghambat perekonomian rakyat pasalnya mereka tidak di izinkan berjualan sepenuhnya dengan tenang karena dibatasi bahkan tidak diperbolehkan sama sekali. Berkaca pada pembatasan mobilitas, seperti pembatsan sosial berskala besar (PSBB) pada tahun lalu. Saat itu bnayak 30 unit juta UMKM berhenti beroperasi atau bangkrut. Bukan tidak mungkin adanya kebijakan PPKM darurat juga membuat semakin banyak UMKM yang menutup usahanya kemudian banyak kejadian dibeberapa derah petugas Satpol PP menyita bahkan menghancurkan dagangan pengusaha kecil. Hal ini tentunya berdampak pada masyarakat yang tidak punya penghasilann tetap, kemudian harus mengahadapi kebijakan yang tidak memberikan mereka kepastian atau bahkan menindas mereka, bukan hal baru rakyat sering jadi korban pemerintahan saat ini pemerintah sering mengeluarkan kebijakan yang sama sekali tidak memberikan kemashalahatan bagi umat, sebenarnya siapa yang di untungkan? Apakah kebijakan selama pandemi sudah memberikan kesejhateraan pada rakyat? Rakyat dibatasi bahkan dilarang mencari nafkah bukan tanpa alasan pemerintah mengatasnamakan ini adalah “Kebijakan” namun kebijakan yang diberikan sama sekali tidak menjamin  kebutuhan rakyat hal ini sama saja membunuh tanpa menyentuh,. Tidak bisa dipungkiri kebijakan selama pandemi tidak berorientasi pada rakyat, bisa kita lihat bersama banyak pihak tertentun yang memanfaatkan situasi sekarang disaat rakyat berada pada posisi ancaman covid 19 dan melarat tak berdaya  pihak tertentu justru menjadikan situasi ini sebagai ladang bisnis dan pada akhirnya siapa yang di untungkan? Tentu saja sang pemilik modal, kita berada pada sistem Kapitalisme dimana segalanya hanya berorientasi pada materi kemudian agama dijuhkan dari kehidupan dan hanya fokus pada kepuasan hawa nafsu dunia semata.

Apakah sistem yang diterapkan sekarang adalah yang terbaik untuk umat? Apakah umat sudah baik-baik saja selama kebijakan bobrok yang diterapkan oleh pemerintah selama ini? Salah satunya terkait kebutuhan rakyat disaat masa sulit pandemi saat ini, jawabannya sama sekali tidak. Sistem islam sudah mengatur segalanya mulai dari hal terkecil sampai hal terbesar salah satunya cara islam menangani sebuah wabah penyakit. Di zaman Rasulullah SAW pernah terjadi wabah kusta yang menular dan memataikan  sebelum diketahui obatnya. Kala itu Rasulullah SAW memerintahkan untuk tidak dekat-dekat  atau melihat orang yang mengalami kusta atau lepra.  Rasulullah  pernah bersabda “Apabila kalian mendegar ada suatu wabah di suatu daerah maka janganlah kalian mendatanginya, sebaliknya kalau wabah tersebut berjangkit di suatu daerah yang sedangkan kalian berada disana, maka janganlah kalian keluar melarikan diri darinya.”  (HR Bukhari). Dizaman rasulullah metode tersebut di terapkan sebagai salah satu cara pencegahan wabah yang efektif, kemudian islam juga menjamin kebutuhan rakyat, islam tidak akan membiarkan rakyatnya kesusahan dalam situasi apapun, dalam sistem islam yaitu khilafah, sekalipun tidak terjadi wabah khilafah atau pemimpin wajib menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyatnya, baik rakyat itu muslim ataupun non muslim, kaya atau miskin. Hal ini berdasarkan tugas utama khilafah adalah sebagai periayah (pelayan) umat, sistem islam akan bertanggung jawab menjamin dan melayani semua keperluan rakyat bukan regulator seperti pemimpin kapitalis saat ini.  Oleh karena itu untuk mengembalikan kedaulatan umat perlunya sistem islam yang dapat menaungi kehidupan rakyat, meski banyak yang berusaha menghalagi tegaknya sistem islam oleh kaum kapitalisme tidak menghalangi untuk terus memperjuangkannya sebab yang pantas diterapakan di buminya Allah adalah peratura-Nya bukan peraturan manusia. Semoga kita semua senantiasa terjaga dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Wallahu a’lam bishshawab…

Penulis: Apriska Kartika Sari

Editor: Reny Tiarantika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiri Pelantikan Pengurus MD KAHMI Kota Malang, Menko PMK RI: KAHMI Malang Harus Bisa Memberi Arti Peranannya di Malang Raya

Dokumentasi : Rafindi  Malang, LAPMI  - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy menghadiri pelantikan Majelis Daerah (MD) KAHMI Kota Malang Periode 2021-2026, terhitung sebanyak 67 orang yang telah dilantik oleh Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni HMI (KAHMI) Jawa Timur. Pelantikan tersebut berlangsung di Regents Park Hotel, pada Minggu (30/01/2022). Selain Menko PMK RI, pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Presidium MN KAHMI Manimbang Kahariady, Presidium MW KAHMI Jawa Timur Edy Purwanto, Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika beserta para tokoh dan tamu undangan lainnya. Dalam momentum pelantikan yang bertemakan "Berperan Aktif dalam Kemaslahatan Publik di Era Disrupsi" tersebut, Muhadjir Effendy berkesempatan untuk memberikan pidato kebudayaan. Saat pidato berlangsung Muhadjir berpesan Kepada jajaran Pengurus MD KAHMI Kota Malang yang baru saja dilantik, bahwa KAHMI merup

HMI Komisariat Unitri Sukses Gelar Basic Training

Dokumentasi: HMI Komisariat Unitri Malang, LAPMI - Himpunan Mahasiswa Islam, Cabang Malang, Komisariat Unitri, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Sukses gelar Basic Training (Latihan Kader 1) dengan tema "Terbinanya Kepribadian Muslim yang Berkualitas Akademis, Sadar Akan Fungsi dan Perannya dalam Berorganisasi Serta Hak dan Kewajibannya Sebagai Kader Umat dan Kader Bangsa". Kegiatan tersebut dilaksanakan di Graha Yakusa, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. pada tanggal 05 sampai 07 November. Minggu, (07/11/2021)  Agus Salim sebagai PJ ketua pelaksana menyampaikan, sebanyak 30 kader Komisariat Unitri yang telah mengikuti LK dan ada 5 peserta dari komisariat lain yang juga menitipkan kadernya, jadi total peserta forum ada 35 kader yang mengikuti Basic Training pada tahun ini. "Alhamdulillah ada 30 Kader asli komisariat Unitri yang telah mengikuti LK pada tahun ini, dan ada juga beberapa kader titipan dari komisariat lain, yaitu Komisariat Mulla Shadra d

Gelar Basic Training LK 1, HMI Komisariat Mulla Shadra Tekankan Aspek Cinta Kader terhadap Organisasi

Dokumentasi: lapmimalang/ Rafindi Malang, LAPMI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  Cabang Malang Komisariat Mulla Shadra mengadakan kegiatan Basic Training Latihan Kader 1 (LK 1). Minggu, (21/03/2021). Kegiatan LK 1 kali ini dilaksanakan di Graha Yakusa Jln. Hasyim Asyari Kec. Pagelaran, dengan mengangkat tema "Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, serta sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi". Kegiatan Basic Training tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari Jum'at - Minggu tanggal 19 - 21 Maret 2021 dengan peserta sebanyak 16 orang. Sekretaris pelaksana Mimin Sulastry mengatakan dasar mengangkat tema ini dengan alasan agar kader lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap organisasi dan dapat berproses dengan baik serta kedepannya kader-kader yang telah mengikuti LK 1 ini lebih sadar akan fungsi dan perannya. "Harapan kedepannya kader tetap berproses karena mereka akan menghadapi beberapa macam tantangan karena ini baru permulaan nanti kedep