Malang, LAPMI - Pandemi yang tak kunjung usai sangat berimbas pada penjualan tanamanan bunga Ibu Supatemi warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu. Baginya dua tahun terakhir ini adalah tahun terburuk selama ia menjalani usahanya sebagai penjual bunga. Senin, (13/09/21)
Pada awal Pandemi di tahun 2019 Ibu Supatemi sudah merasakan penjualan bunga miliknya mengalami penurunan hingga 75%, namun baginya tahun ini adalah tahun yang lebih berat, bagaimana tidak penurunan penjualan bunganya cukup drastis karena pandemi belum kunjung usai dan usaha bunga miliknya sepi dikunjungi para wisatawan.
Ia mengatakan bahwa di saat awal pandemi penjualannya masih cukup ada pengunjung yang datang, khususnya di akhir pekan Sabtu Minggu bahkan sampai pada hari Senin biasanya masih ada yang selalu mampir di toko bunga miliknya walaupun tidak terlalu ramai, namun di tahun 2021 ini bahkan sering dalam satu hari tidak ada satu orangpun pembeli yang datang.
"Sepi banget mas, gk ada sama sekali kemarin itu, biasanya hari Sabtu, Minggu, Senin kaya gini masih ada pengunjung ya walaupun hanya satu dua orang, tapi sekarang malah susah mas, kadang sering juga dalam sehari gak ada pengunjung sama sekali" Tutur Ibu Supatemi"
Ia juga berharap pandemi segera berlalu, dan penjualan bunga miliknya kembali normal seperti semula, karena sudah cukup lama baginya bersabar dengan cobaan seperti ini, ia juga tetap bersyukur walaupun ditengah kondisi seperti ini yang terpenting baginya adalah kesehatan yang masih ia rasakan hingga saat ini.
"Ya harus sabar aja mas, intinya semoga pandeminya cepat selesai, dan semoga semuanya kembali normal, kasian juga mas kalau gini terus, kasian pemerintahnya juga apalagi masyarakatnya pasti kesusahan cari makan kalau keadaannya kaya gini terus mas, tapi yang penting ya harus tetap sabar, kalau saya sih sudah syukur mas karena yang paling penting bagi saya ya kesehatan saya dan keluarga" Tegasnya.
Penulis: Rajab A.
Editor: Reny Tiarantika
Semoga bumi segera membaik
BalasHapusKeren babang raj
BalasHapus