Langsung ke konten utama

Mahasiswa dan Membaca

Rajis Wardi/ HMI Komisariat Ki Hadjar Dewantara IKIP Budi Utomo Malang

Malang, LAPMI - Berdasarkan pengertian di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mahasiswa adalah peserta didik yang belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa berpotensi sebagai penerus bangsa. Mahasiswa memang harus mempunyai keinginan penuh untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Adapun seperti yang sudah diketahui, peran dan fungsi dari mahasiswa ialah sebagai agen of change, agen of cocial control, iron strock, dan moral force. Di anatara ciri-ciri mahasiswa adalah kritis, solutif, dan objektif. Mahasiswa harus mampu menanggapi sebuah permasalahan-permasalahan yang ada. Dari itu semua, bisa dikatakan mahasiswa merupakan senjata kemajuan bagi sebuah bangsa dan negara.

Berbicara tentang mahasiswa, maka dunia membaca tidak dapat dilepaskan, karena membaca merupakan hal yang sangat penting untuk memperluas ilmu, pengetahuan, dan wawasan. Yang mana mahasiswa nantinya akan dikenal dengan keilmuannya untuk mencapai sebuah peran dan fungsi, serta ciri-ciri mahasiswa itu sendiri. Dengan membaca mahasiswa dapat menggalih sebuah informasi, mengambil sebuah hikmah, dan dapat menanggapi atau mengkritisi dari sebuah bacaan tersebut, karena manfaat membaca salah satunya adalah memang mengasah nalar kekritisan yang ada dalam jiwa mahasiswa.

Di sisi lain, tidak sedikit pendidik yang menekan untuk menghidupkan literasi membaca kepada para peserta didiknya, dengan menjelaskan sebuah manfaat dari membaca. Karena sebagaimana kenyataan, di era digitalisasi ini literasi membaca sudah mulai berkurang, padahal hampir semua instansi Pendidikan sudah menyediakan sebuah tempat atau sarana untuk membaca, seperti perpustakaan, majalah dinding, buletin, dan lain sebagainya. Maka dari kenyataan itu, mahasiswa sebagai arus penguat Pendidikan harus membangkitkan kembali literasi membaca yang ada. Di samping lain juga, membaca merupakan hal yang sangat berpengaruh untuk bekal berbicara. Karena pada dasarnya yang namanya mahasiswa tidak akan lepas dari konteks berbicara. Seperti ketika di forum diskusi, pesentasi, musyawarah dan lain sebagainya. Mahasiswa memang ranahnya berbicara mengutarakan sebauah argumentasinya. Tidak selayaknya argumentasi mahasiwa adalah hasil dari karangan sendiri, namun harus bertanggung jawab dengan adanya sebuah pedoman dan referensi, dan referensi tersebut akan didapat ketilka mahasiswa itu gemar dan suka membaca.

Penulis: Rajis Wardi
Editor: Reny Tiarantika

Komentar

  1. πŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌ

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiri Pelantikan Pengurus MD KAHMI Kota Malang, Menko PMK RI: KAHMI Malang Harus Bisa Memberi Arti Peranannya di Malang Raya

Dokumentasi : Rafindi  Malang, LAPMI  - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy menghadiri pelantikan Majelis Daerah (MD) KAHMI Kota Malang Periode 2021-2026, terhitung sebanyak 67 orang yang telah dilantik oleh Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni HMI (KAHMI) Jawa Timur. Pelantikan tersebut berlangsung di Regents Park Hotel, pada Minggu (30/01/2022). Selain Menko PMK RI, pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Presidium MN KAHMI Manimbang Kahariady, Presidium MW KAHMI Jawa Timur Edy Purwanto, Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika beserta para tokoh dan tamu undangan lainnya. Dalam momentum pelantikan yang bertemakan "Berperan Aktif dalam Kemaslahatan Publik di Era Disrupsi" tersebut, Muhadjir Effendy berkesempatan untuk memberikan pidato kebudayaan. Saat pidato berlangsung Muhadjir berpesan Kepada jajaran Pengurus MD KAHMI Kota Malang yang baru saja dilantik, bahwa KAHMI merup

HMI Komisariat Unitri Sukses Gelar Basic Training

Dokumentasi: HMI Komisariat Unitri Malang, LAPMI - Himpunan Mahasiswa Islam, Cabang Malang, Komisariat Unitri, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Sukses gelar Basic Training (Latihan Kader 1) dengan tema "Terbinanya Kepribadian Muslim yang Berkualitas Akademis, Sadar Akan Fungsi dan Perannya dalam Berorganisasi Serta Hak dan Kewajibannya Sebagai Kader Umat dan Kader Bangsa". Kegiatan tersebut dilaksanakan di Graha Yakusa, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. pada tanggal 05 sampai 07 November. Minggu, (07/11/2021)  Agus Salim sebagai PJ ketua pelaksana menyampaikan, sebanyak 30 kader Komisariat Unitri yang telah mengikuti LK dan ada 5 peserta dari komisariat lain yang juga menitipkan kadernya, jadi total peserta forum ada 35 kader yang mengikuti Basic Training pada tahun ini. "Alhamdulillah ada 30 Kader asli komisariat Unitri yang telah mengikuti LK pada tahun ini, dan ada juga beberapa kader titipan dari komisariat lain, yaitu Komisariat Mulla Shadra d

Gelar Basic Training LK 1, HMI Komisariat Mulla Shadra Tekankan Aspek Cinta Kader terhadap Organisasi

Dokumentasi: lapmimalang/ Rafindi Malang, LAPMI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  Cabang Malang Komisariat Mulla Shadra mengadakan kegiatan Basic Training Latihan Kader 1 (LK 1). Minggu, (21/03/2021). Kegiatan LK 1 kali ini dilaksanakan di Graha Yakusa Jln. Hasyim Asyari Kec. Pagelaran, dengan mengangkat tema "Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, serta sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi". Kegiatan Basic Training tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari Jum'at - Minggu tanggal 19 - 21 Maret 2021 dengan peserta sebanyak 16 orang. Sekretaris pelaksana Mimin Sulastry mengatakan dasar mengangkat tema ini dengan alasan agar kader lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap organisasi dan dapat berproses dengan baik serta kedepannya kader-kader yang telah mengikuti LK 1 ini lebih sadar akan fungsi dan perannya. "Harapan kedepannya kader tetap berproses karena mereka akan menghadapi beberapa macam tantangan karena ini baru permulaan nanti kedep