Langsung ke konten utama

Remaja Mengelola Masjid? Why Not : HMI KOMSTEK UMM Melakukan Pembelajaran Manajemen Pengelolaan Masjid di Masjid Jogokariyan

 

Pembelajaran pengelolaan manajemen masjid, Masjid Jogokariyan, Yogyakarta 
(Dokumentasi: Naufal Hanif)

Malang, LAPMI - Berawal dari sebuah langgar kecil di Kampung Pinggiran Selatan Yogyakarta, Masjid Jogokariyan terus berusaha membangun umat dan mensejahterakan Masyarakat. Logo Masjid Jogokariyan terdiri dari tiga bahasa. Arab, Indonesia, dan Jawa. Ini adalah wujud dari semangat umat, untuk menjadi muslim yang salih seutuhnya tanpa kehilangan akar budaya. “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S At-Taubah : 18). Pada ayat tersebut sudah sangat jelas bahwa memakmurkan masjid adalah suatu hal yang wajib bagi seorang muslim. Lantas bagaimana mengelola masjid agar ramai jamaahnya?. “Masjid itu seharusnya memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat, bukan menjadi beban masyarakat" begitu ujar narasumber.


Pemateri Menjelaskan Materi yang di Sampaikan (Dokumentasi: Naufal Hanif)

Setiap masjid pasti mempunyai manajemen sendiri dalam mengelola jamaah. Masjid Jogokariyan salah satu masjid yang mengelola jamaahnya dengan berorientasi pada pelayanan jamaah. Setiap acara, kegiatan serta program masjid selalu kembali pada kenyamanan jamaah serta kesejahteraan jamaah. Manajemen Masjid Jogokariyan merupakan manajemen masjid modern yang berlandaskan pada nilai-nilai masjid pada zaman Rasulullah SAW yang dimana masjid menjadi jantung pokok kegiatan masyarakat serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Masjid harus memiliki peta dakwah yang jelas, wilayah kerja yang nyata, dan jamaah yang terdata. Pendataan yang dilakukan Masjid terhadap jamaah mencakup potensi dan kebutuhan, peluang dan tantangan, kekuatan dan kelemahan.


Foto Bersama Pemateri (Dokumentasi: Naufal Hanif)

Dengan diadakannya pembelajaran pengelolaan manajemen masjid di Masjid Jogokariyan yang sangat terkenal dengan keramaian jamaahnya di lima waktu sholat terkhusus di waktu sholat subuh, anggota HMI Komisariat Teknik UMM yang sekaligus sebagai mahasiswa dapat menjadi tonggak pembaharu pengelolaan masjid sebagaimana Masjid Jogokariyan di wilayah kampus maupun sekitarnya. Remaja harus menjadi garda terdepan dalam pengelolaan masjid dan dapat mengembalikan fungsi masjid sebagai mestinya.

Penulis: Muhammad Zuhri
Editor: Reny Tiarantika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiri Pelantikan Pengurus MD KAHMI Kota Malang, Menko PMK RI: KAHMI Malang Harus Bisa Memberi Arti Peranannya di Malang Raya

Dokumentasi : Rafindi  Malang, LAPMI  - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy menghadiri pelantikan Majelis Daerah (MD) KAHMI Kota Malang Periode 2021-2026, terhitung sebanyak 67 orang yang telah dilantik oleh Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni HMI (KAHMI) Jawa Timur. Pelantikan tersebut berlangsung di Regents Park Hotel, pada Minggu (30/01/2022). Selain Menko PMK RI, pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Presidium MN KAHMI Manimbang Kahariady, Presidium MW KAHMI Jawa Timur Edy Purwanto, Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika beserta para tokoh dan tamu undangan lainnya. Dalam momentum pelantikan yang bertemakan "Berperan Aktif dalam Kemaslahatan Publik di Era Disrupsi" tersebut, Muhadjir Effendy berkesempatan untuk memberikan pidato kebudayaan. Saat pidato berlangsung Muhadjir berpesan Kepada jajaran Pengurus MD KAHMI Kota Malang yang baru saja dilantik, bahwa KAHMI merup

HMI Komisariat Unitri Sukses Gelar Basic Training

Dokumentasi: HMI Komisariat Unitri Malang, LAPMI - Himpunan Mahasiswa Islam, Cabang Malang, Komisariat Unitri, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Sukses gelar Basic Training (Latihan Kader 1) dengan tema "Terbinanya Kepribadian Muslim yang Berkualitas Akademis, Sadar Akan Fungsi dan Perannya dalam Berorganisasi Serta Hak dan Kewajibannya Sebagai Kader Umat dan Kader Bangsa". Kegiatan tersebut dilaksanakan di Graha Yakusa, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. pada tanggal 05 sampai 07 November. Minggu, (07/11/2021)  Agus Salim sebagai PJ ketua pelaksana menyampaikan, sebanyak 30 kader Komisariat Unitri yang telah mengikuti LK dan ada 5 peserta dari komisariat lain yang juga menitipkan kadernya, jadi total peserta forum ada 35 kader yang mengikuti Basic Training pada tahun ini. "Alhamdulillah ada 30 Kader asli komisariat Unitri yang telah mengikuti LK pada tahun ini, dan ada juga beberapa kader titipan dari komisariat lain, yaitu Komisariat Mulla Shadra d

Gelar Basic Training LK 1, HMI Komisariat Mulla Shadra Tekankan Aspek Cinta Kader terhadap Organisasi

Dokumentasi: lapmimalang/ Rafindi Malang, LAPMI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  Cabang Malang Komisariat Mulla Shadra mengadakan kegiatan Basic Training Latihan Kader 1 (LK 1). Minggu, (21/03/2021). Kegiatan LK 1 kali ini dilaksanakan di Graha Yakusa Jln. Hasyim Asyari Kec. Pagelaran, dengan mengangkat tema "Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, serta sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi". Kegiatan Basic Training tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari Jum'at - Minggu tanggal 19 - 21 Maret 2021 dengan peserta sebanyak 16 orang. Sekretaris pelaksana Mimin Sulastry mengatakan dasar mengangkat tema ini dengan alasan agar kader lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap organisasi dan dapat berproses dengan baik serta kedepannya kader-kader yang telah mengikuti LK 1 ini lebih sadar akan fungsi dan perannya. "Harapan kedepannya kader tetap berproses karena mereka akan menghadapi beberapa macam tantangan karena ini baru permulaan nanti kedep